Sanggau, Kalimantan Barat – Kasus gigitan anjing di Kabupaten Sanggau terus meningkat, dengan lebih dari 300 laporan kejadian gigitan hewan hingga awal Mei 2025. Sebagian besar kasus terjadi di kawasan perkotaan, terutama di sekitar pasar dan pemukiman padat penduduk. Menghadapi masalah ini, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Sanggau mengambil langkah sigap dengan menggenjot program vaksinasi rabies pada anjing liar dan peliharaan warga.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Disbunnak, sebagian besar kasus gigitan anjing disebabkan oleh hewan yang tidak divaksinasi dan berkeliaran bebas. Hal ini menambah kekhawatiran karena rabies adalah penyakit mematikan yang dapat ditularkan kepada manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi.
Kepala Disbunnak Sanggau, Drs. H. Suryadi, menjelaskan bahwa vaksinasi rabies menjadi salah satu prioritas utama Pemkab Sanggau untuk mengatasi fenomena ini. Dia mengungkapkan bahwa vaksinasi massal akan terus dilakukan, terutama di area dengan angka kasus gigitan yang tinggi, seperti di Kecamatan Kapuas dan Sanggau Kota.
“Kami tidak hanya fokus pada vaksinasi hewan, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga hewan peliharaan agar tidak berkeliaran bebas. Hal ini untuk mencegah lebih banyak kasus gigitan,” kata Suryadi.
Selain vaksinasi, Disbunnak juga menginstruksikan puskesmas setempat untuk menyediakan layanan medis bagi warga yang mengalami gigitan anjing. Masyarakat yang menjadi korban gigitan diimbau untuk segera datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan dan imunisasi pasca-gigit (post exposure prophylaxis), yang dapat mencegah penyebaran rabies.
Kegiatan Vaksinasi Rabies dan Penyuluhan kepada Warga
Sebagai bagian dari langkah pencegahan, Disbunnak Sanggau telah menggelar beberapa kegiatan vaksinasi massal yang melibatkan tim medis dan relawan. Vaksinasi ini difokuskan pada anjing yang ada di area pemukiman serta hewan peliharaan yang sering keluar rumah tanpa pengawasan.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga menjadi fokus utama. Disbunnak bekerjasama dengan aparat desa untuk memberikan penyuluhan tentang cara menghindari gigitan anjing, serta pentingnya pemeliharaan dan vaksinasi rutin bagi hewan peliharaan. Program ini direncanakan akan berlangsung hingga akhir tahun, dengan target untuk memvaksinasi lebih dari 10.000 anjing di seluruh wilayah Kabupaten Sanggau.
Tanggapan Masyarakat: Waspada dan Wajib Vaksinasi
Warga Sanggau pun semakin menyadari pentingnya tindakan preventif untuk menghindari gigitan anjing. Salah satunya adalah Rina (38), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kecamatan Kapuas. Ia mengungkapkan kekhawatirannya setelah mendengar kabar peningkatan kasus gigitan anjing di sekitar lingkungannya.
“Anjing-anjing liar sering berkeliaran dekat rumah. Setelah tahu soal vaksinasi ini, saya segera membawa anjing peliharaan saya untuk divaksin. Lebih baik mencegah daripada menunggu kejadian yang tidak diinginkan,” ujar Rina.
Dengan adanya program vaksinasi ini, diharapkan warga Sanggau semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan hewan peliharaan mereka serta mencegah penyebaran rabies yang dapat mengancam keselamatan jiwa.
Dukungan Pemkab Sanggau untuk Kesehatan Hewan dan Masyarakat
Bupati Sanggau, menyatakan bahwa kesehatan masyarakat dan hewan merupakan prioritas utama Pemkab dalam memastikan kesejahteraan warga. Program vaksinasi ini juga merupakan bagian dari upaya besar untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan hewan di Kabupaten Sanggau, yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan semua pihak terkait, baik di tingkat desa, kecamatan, hingga dinas terkait, guna menanggulangi masalah rabies ini. Kesehatan masyarakat adalah hal yang tak bisa ditawar, dan kami akan memastikan semua langkah pencegahan telah diambil,”.